Jam


Selamat datang para Netter di Satya Dirgantara Website,semoga website ini bermanfaat bagi para Netter,kritik & saran : st_yputra@yahoo.co.id ,terima kasih atas kunjungannya.

SAR (search and rescue) 1

Pengertian
1. search and rescue (SAR) adalah pencarian dan pemberian pertolongan yang meliputi usaha dan kegiatan mencari,menyelamatkan,memberi pertolongan terhadap orang atau material yang hilangaatau dikhawatirkan serta menghadapi bahaya dalam perjalanan.

2. SAR Darat adalah semua kegiatan SAR yang dilakukan di darat,baik yang melibatkan musibah penerbangan,pendakian dan bencana alam

3. SAR laut adalah semua kegiatan SAR yang dilakukan si laut yang mekibatkan musibah penerbangan dan pelayanan.(termasuk SAR air seperti sungai,danau dan rawa-rawa).

Komponen SAR
1. organisasi (administrasi dan operasi lapangan)
memberikan batasan-batasan wilayah tanggung jawab koordinasi SAR dan memusatkan pengendalian serta kemampuan koordinasi untik memperoleh hasil yang optimal dari semua fasilitas yang tersedia,untuk semua misi SAR

2. fasilitas
menyediakan personel,perlengkapan dan segala bentuk peralatanyang diperlukan dalam tahap-tahap operasi SAR.

3. komunikasi
menyesiakan sarana komunikasi untuk mendeteksi,menyiagakan,mengendalikan,mendukung dan menjaga kerja sama selama sistem SAR dilaksanakan.


4. perawatan darurat (evakuasi)
menyediakan perawatan darurat sesuai kemampuan terhadap korban termasuk dukungan survivor dari tempat kecelakaan ke tempat fasilitas pengobatan dan perawatan yang lebih memadai

5. dokumentasi
menyelenggarakan pencatatan data,analisa,keterangan-keterangan yang berkenaan dengan misi SAR selanjutnya.

TAHAP-TAHAP SAR

- tingkat keadaan darurat
dikenal ada tiga kemungkinan keadaan darurat yang terjadi berdasarkan urutan perkembangan, yaitu :
1. Tingkat darurat ragu (INCERFA)
Diberikan pada saat timbul kecurigaan keselamatan pada manusia karena adanya kesukaran-kesukaran atau kurangnya informasi.kata kunci : ketidakpastian

2. Tingkat darurat siaga (ALERFA)
Diberikan pada saat kekhawatiran timbul terhadap keselamatan dari perjalanan suatu pesawat,kapal,atau pun manusia karena adanya keterangan yang pasti tetapi belum terjadi kecelakaan.kata kunci : kekhawatiran

3. Tingkat daruat bahaya (DETRESFA)
Diberikan pada saat pertolongan yang segera diberikan karena adanya bahaya maut atau tidak ada perkembangan laporan.kat kunci : bahaya maut atau membutukkan pertolongan segera.

- Tahap untuk penanganan suatu organisasi SAR,sejak adanya berita kecelakaan sampai operasi selesai.
1. Tahap keragu-raguan (awarenes stage)
Adalah diterimanaya informasi-informasi oleh seseorang maupun suatu badan organisasi yang kemudian oleh mereka disampaikan kepada sistem SAR tentang terjadinya musibah atau kejadian darurat maupun peristiwa yang dapat mengakibatkan bahaya kecelakaan.

2. Tahap tindakan awal(initial action stage)
- Penunjukan SMC
- Evakuasi terhasap kecelakaan
Penentuan tingkat daruratnya sampai tahap dimana sistem SAR harus menangani atau menghentkan penangananya.Hal ini membutuhkan adanya keterangan penilaian dan pengalaman.

3. Tahap perencanaan (planning stage)
Perencanaan yang efektif mulai dibuat termasuk koordinasi yang diperlukan :
- Menentukan luas daerah pencarian
- Memilih pola pencarian yang baik
- Rencana pencarian berdasarkan kesiapan dan kemampuan unit SAR yang tersedia

4. Tahap operasi (operatin stage)
Unit SAR diberangkatkan ke lokasi yang telah ditentukan untuk melakukan pencarian sesuai rencana operasi SAR yang telah dibuat oleh SMC,sampai korban atau sasaran pencarian ditentukan atau sampai di umumkan bahwa misi SAR dinyatakan selesai.

5. Tahap selesai penugasan misi (mission conclution stage)
Seluruh unit yang bertugas kembali kesatuanya semula,misi SAR dinyatakan selesai oleh KKR.Tahap ini biasanya disertai dengan evakuasi terhadap tindakan-tindakan yang telah dilakukan selama kegiatan SAR.

SAR DARAT

- Unit SAR Darat
Unit ini akan bermanfaat bila ditugaskan di daerah hutan dan pegunugan.keuntungan mereka adalah mampu melaksanakan pencarian secara berlanjut dan menyeluruh di tempat operasi apabila dikerjakan secara benar.Anggota unit SAR Darat sebaiknya memiliki persyaratan berbadan sehat,menguasai P3K,berpengalaman di medan-medan khusus dan menguasai navigasi darat.

- Persiapan
1. Faktor perencana
Beberapa hal yang dipikirkan sebelum memberangkatkan unit SAR Darat adalah :
a. Jadwal pencarian
b. Perlengkapan unit SAR
c. Perbekalan
d. Jumlah personel
e. Luas daerah pencarian
f. Titik mulai dan titik keluar ke dan tiao-tiap daerah pencarian.

2. pangkalan
untuk mendukung usaha pencarian dan pertolongan agar dapat berjalan dengan lancar sangat perlu suatu pangkalan SAR atau Posko

3. personal pencari
a. pimpinan team
pimpinan team sipilih berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya perihal operasi pencarian.pimpinan bertanggung jawab untuk :
- kelengkapan dan perlengkapan masing-masing anggota
- menyiapkan data pencarian dari SMC dan menggambarkan daerah-daerah pencarian
- pencatatan hasil pencarian
- melaksanakan rencana operasi pencarian
- membuat laporan hasil penyusunan

b. penunjuk jalan
diperlukan apabila unit SAR beroprasi di daerah yang belum dikenal

c. anggota team
sebaiknya dilengkapi dengan peralatan yang memadai sehingga mendukung kegiatan operasi

4. komunikasi
setiap unit SAR Darat supaya memilikimsarana komunikasi yang memadai untuk dapat berhubungan dengan SMC atau OSC

5. menetapkan batas-batas daerah pencarian
batas-batas alam (gunung,sungai dan lain-lain) maupun batas-batas buatan (jalan raya dan lain-lain) supaya digunakan waktu mengeplot suatu daerah pencarian.

Tahap pencarian

1. teknik pasif
a. pengamatan
b. mengurung korban
c. menjebak korban

2. teknik aktif
a. garis tunggal
team pencari bersaf dalam satu garis lurus dalam jarak masing-masing anggota diatur sesuai dengan keadaan medan serta jumlah anggota dan lebar daerah pencarian.

b. Pivoting line (garis dengan poros putar)
Digunakan apabila team sedikit,sedang daerah pencarian luas

c. Berkelompok
Pola ini digunakan 3-4 orang pencari dalam satu regu.jarak tiap regu agak jauh.

Sistem operasi SAR
Dapat dibedakan menjadi 5 mode,yaitu :

1. prelumary mode
merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal,koordinasi regu-regu pencari,membentuk pos pengendali,perencanaan awal dan persiapan lainnya.

2. confinement mode
menetapkan garis batas untuk mengurung korban (survivor) agar berada dalam area pencarian

3. detection mode
pemeriksaan tempat-tempat yang dicurigai dirasa perlu dalam pencarian dengan cara menyapu (sweep search),diperhitungkan untuk menemukan orang atau barang yang tercecer.

4. traching mode
mengikuti jejak atau barang yang tercecer yang ditinggalkanoleh survivor pada umumnya dilakukan dengan :
a. anjing pelacak
b. orang yang terlatih yang mencari dan mengikuti jejak

5. evacuation mode
hal-hal pokok yang harus dilakukan oleh regu pencari yang berhasil menemukan survivor adalah :
a. segera mungkin memberikan pertolongan pertama jika diteruskan
b. menyakinkan survivor bahwa ia akan selamat karena telah berhasil ditemukan
c. melaporkan ke pangkalan pengendalian tentang kondisi dan lokasi ditemukannya survivor
d. memindahkan korban dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

Metode komunikasi
Ada beberapa cara dan peralatan yang dipergunakan dalam sistem komunikasi SAR,diantaranya

a. Caraka (Utusan)
i. Metode ini lambat tetapi teraman dalam penyampaiannya
ii. Digunakan untuk sarana komunikasi dengan jarak yang amat terbatas dan tergantung pada medan dan cuaca

b. Kawat (telepon,telegram,kawat)
i. Umumnya sarana komunikasi dengan metode ini merupakan fasilitas yang digunakan disediakan oleh perumtel
ii. Korespondensi aman dilakukan kecepatannya terjalin
iii. Jarak capainya tergantung pada fasilitas sambungan yang tersedia

c. Radio (telepon,telegram,teletype,faksimile,pesawat HT)
i. Metode yang paling tidak aman karena bisa disadap oleh pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan
ii. Kecepatan tinggi namaun rawan terhadap gangguan stasiun lain maupun gangguan cuaca
iii. Pemakaian frekuensi,keadaan medan cuaca,akan sangat berpengaruh pada kesulitan hubungan

d. Optis
i. Jarak capainya amat terbatas dan amat dipengaruhi oleh cuaca
ii. Amat efektif bila sarana komunikasi lain tidak tersedia atau rusak
iii. Menguntungkan bagi SRU yang tidak menguasai metode komunikasi lain atau oleh korban yang tidak mempunyai komunikasi radio
iv. Setiap petugas SAR di lapangan dianjurkan untuk menguasai metode komunikasi optis,antara lain;
1. isyarat lampu
2. gerakan badan
3. isyarat lain di tanah

Prosedur Operating
Agar kemungkinan berjalan lancar dan baik,maka stasiun harus memiliki persyaratan minimal :
i. memiliki tranciver yang sensitif dan selektif
ii. memiliki antena yang sesuai dengan pemakaian
iii. mempunyai perlengkapan yang diperlukan seperti alat tulis,jam,power indikator,strength indikator
iv. pemancar tidak menimbulkan gangguan teknik pada alat komunikasi lain ataupun peralatan elektronik yang lain seperti televisi,radio dan lain-lain
v. menjadi operator yang baik

pengenalan nama panggilan
setiap stasiun pemancar radio harus memiliki nama panggilan sebagai identifikasi untuk indonesia nama panggilan yang dialokasikan adalah XXOAAAXX9222.penjelasan : XX merupakan prefik/awalan nama panggilan yang menunjukkan tingkat kacakapan dari pemakai atau pemilik.
a. Prefik pemula adalah : YH
b. Prefik siaga adalah : Yd dan Yc
c. Prefik penggalang adalah : Yc dan Yf
d. Prefik penegak adalah : Yb dan Ye

Angka 0 sampai 9 menunjukkan daerah stasiun radio tersebut berkedudukan
- Daerah 0 : DKI Jakarta
- Daerah 1 : Jawa Barat
- Daerah 2 : Jawa Tengah
- Daerah 3 : Jawa Timur
- Daerah 4 :
- Daerah 5 : Sumatera bagian Tengah dan Barat
- Daerah 6 : Sumatera Utara
- Daerah 7 : Kalimantan
- Daerah 8 : Sulawesi
- Daerah 9 : Nusa Tenggara dan Irian Jaya

Huruf AAA-ZZZ disebut sebagai sufik
Contoh : YD3 ZXG (Yankee Charlie Three Zulu X-Ray Golf)

Nama panggilan (NP) harus disebutkan secara lengkap dengan memakai Phonetic Alphabetic yang berlaku.selama mengadakan komunikasi semua stasiun radio diwajibkan menyebutkan NP dalam interval pendek pada pengantar transmisi

print this page Print this page

0 komentar: