Jam


Selamat datang para Netter di Satya Dirgantara Website,semoga website ini bermanfaat bagi para Netter,kritik & saran : st_yputra@yahoo.co.id ,terima kasih atas kunjungannya.

PHONETIC ALPHABETIC (SARS 2)

Phonetic Alphabetic adalah suatu istilah yang digunakan untuk memberikan huruf yang mempunyai pengucapan hampir sama misalnya : P,B,V.pada kondisi komunikasi yang sulit dan rawan.




LAPORAN PENERIMAAN

Untuk keperluan teknik yang saling mengadakan kokmunikasi,saling mengirim laporan penerimaan yang dikenal dengan sistem RTS.

R : Readibility (pembacaan) merupakan laporan penerimaan untuk pembacaan modulasi sebuah stasiun,jadi pembacaan modulasi sebuah stasiun terdiri dari skala 1-5

R-1 : penerimaan tidak dapat dibaca sama sekali
R-2 : penerimaan sedikit terbaca
R-3 : penerimaan dapat dibaca dan sedikit mengalami kesulitan
R-4 : penerimaan dapat dibaca tanpa mengalami kesulitan
R-5 : penerimaan dapat terbaca dengan jelas sekali


S : Strength adalah laporan untuk penerimaan kekuatan signal dari sebuah stasiun,laporan ini dapat dilihat dari indikator yang ada dari sebuah transciver.indikator S-meter terdiri dari sebuah meter (mikro/mili ampere meter) yang terkalibrasi dari S-1 sampai S-9 dan angka yang lain yang lebih besar,S-20,S-30,S-40, dan S-60 yang terkalibrasi pada satuan Desibel (db).lengkapnya adalah berikut :

S-1 : Sinyal yang sangat samar
S-2 : Sinyal yang samar
S-3 : Sinyal yang lemah
S-4 : Sinyal yang hampir lumayan
S-5 : Sinyal yang lumayan
S-6 : Sinyal yang baik
S-7 : Sinyal yang mendekati baik
S-8 : Sinyal yang kuat
S-9 : Sinyal yang sangat kuat

T : Tone,merupakan laporan nada CW atau Morse terkalibrasi dari 1-9,dalam laporan penerimaan RS,penilaian terhadap readibility tidak tergantung pada kekuatan sinyal.sebuah station direport 59 (R = 5 dan S = 9),tidak semua sinyal kecil
mengakibatkan readibility juga kecil kadang ada besar tetapi readibility kecil.laporan tambahan sesudah RS adalah Brom,Over modulasi,sinyal yang berubah-ubah (tidak steady) dengan peak (teratas) dan down (terendah)


TATA CARA KOMUNIKASI (PANGGILAN)

Kalau hendak memulai kontak/memanggil siapa saja gunakan panggilan CQ namun :

i. Dengarkan dulu pada frekuensi apakah ada yang memakai.
ii. Kalau tidak ada,yakinkan dengan menanyakan : “Apakah frekuensi ini dipergunakan,disini Yd3ZXG ganti ?”
iii. Kalau tidak mulailah dengan CQ anda,ada dua macam CQ :
a. “CQ surabaya, CQ surabaya, malang dengan operator 1602 memanggil ganti
b. “CQ CQ CQ disini 1602 memanggil.”

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi selain etika komunikasi yang ada,adalah :

a. persiapkan berita yang akan disampaikan dengan baik dan berbicara dengan tegas dan jelas
b. dalam keadaan darurat,kuasai diri jangan berbicaraterlalu cepat,ingat ketepatan berita yang paling utama
c. apabila merelay berita usahakan dimengerti dengan benar kalau perlu perkata harus dimengerti bila tidak mengerti tanyakan dulu sebelum dikirim
d. hindarkan lelucon,basa-basi ataupun kata-kata yang tidak perlu
e. gunakan kata-kata yang jelas,Q-Codes sedapat mungkin dihindari karena dapat menimbulkan kesalahan persepsi
f. menyebutkan nomor supaya dieja per kata,misalnya 1602 tidak dibaca seribu enam ratus dua
g. kirimkan berita berdasarkan fakta,tidak berdasarkan desas-desus dan jangan mengirim/menerima berita yang tidak dimengerti artinya
h. sebutkan NP anda,00 nama dan alamat lengkap pada awal transmisi dan tanyakan penanggung jawab berita dengan identitas lengkap
i. dalam mengirimkan berita dengan HT tetapkanlah pada posisi tidak berjalan atau bergerak,00 dengan demikian berita dapat tertangkap dengan sempurna
j. buat suatu arsip berita yang baik antara berita yang diterima dan dikirim ,meliputi waktu,frekuensi,penerima berita dan isi berita.

print this page Print this page

0 komentar: